TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua mendeteksi 165 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan tersebar di sejumlah wilayah Riau. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Sukisno, Rabu, 20 Maret 2019.
Jumlah titik panas meningkat hampir 100 persen dari hari sebelumnya yang terpantau 86 titik.
Baca: BMKG Deteksi 54 Titik Panas di Riau
Sukisno menjelaskan, titik panas paling banyak terpantau di Bengkalis 39 titik, disusul Pelalawan 37 titik, Meranti 31 titik, Rokan Hilir 17 titik, Dumai 16 titik, Siak 11 titik, Indragiri Hulu enam titik, Indragiri Hilir tiga titik Kampar dua titik, Rokan Hulu dua titik dan Pekanbaru satu titik panas. "Tingkat kepercayaan di atas tujuh puluh persen sebannyak 107 titik api," kata Sukisno.
Secara umum kata dia, kondisi cuaca wilayah Riau cerah berawan pada sang hari. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, siak, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. "Suhu udara 24 hingga 35 derajat Celcius," ujarnya.
Baca: 4 Tahun Jokowi - JK, Luas Karhutla dan Titik ...
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger menuturkan, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh sejumlah Satgas pemadam gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni. Pemadaman tidak hanya dilakukan lewat darat, melainkan juga mengerahkan helikopter waterbombing, terutama di wilayah pesisir seperti Meranti, Dumai dan Bengkalis. "Diperkuat sepuluh unit helikopter waterbombing dan satu unit pesawat," kata Edwar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat luas lahan terbakar di Riau hingga kini mencapai 2.425 hektare. Bengkalis menjadi daerah yang mengalami kebakaran lahan terluas pada 2019 mencapai 1.191 hektare. Selebihnya tersebar di sepuluh kabupaten kota lainnya di Riau.